Pihak Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat melakukan gebrakan untuk memperkuat usaha perkebunan rakyat. Sejumlah pelaku usaha perkebunan rakyat di Jawa Barat dilakukan dialog, untuk mencari solusi arah pembangunan perkebunan rakyat. Usaha perkebunan rakyat di Jawa Barat, digenjot usaha bersifat nilai tambah sebagai upaya meningkatkan daya tarik bagi petani. Berbagai komoditas unggulan perkebunan di Jawa Barat diarahkan memberikan hasil yang bagus bagi petani, pada akhir tahun 2024.
Pada pertemuan dilakukan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, serta Bidang Sumber Daya Perkebunan, Rabu, 23 Oktober 2024, terlihat sejumlah perwakilan asosiasi perkebunan rakyat se-Jawa Barat, misalnya petani pekebun (Gapperindo), komoditas kelapa (APKI), karet (Apkarindo), kopi (APEKI), kakao APKAI), teh (Apteh), cengkeh, minyai atsiri (APMA), tebu (APTRI), gula kelapa (AGKP), dan fasilitator daerah (Fasda). Pertemuan ini dilakukan Kadisbun Jabar mengarahkan untuk sinkronisasi kebijakan dari pusat sampai daerah terkait pekebunan. Ini terutama untuk hilirisasi produk perkebunan dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk perkebunan. Tantangan perkebunan saat ini sangat banyak, mulai dari penurunan luas lahan, perubahan iklim, fluktuasi harga dan berkurangnya minat generasi muda untuk bertani.
Banyak masukan dari asosiasi petani, mulai dari kebutuhan akan benih unggul, penanganan hama penyakit, mekanisasi dan digitalisasi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta pembentukan korporasi petani Kolaborasi pentahelix (ABCGM) perlu dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, termasuk peran asosiasi petani perkebunan sebagai mitra pemerintah untuk pembinaan petani perkebunan.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Gandjar Yudniarsa, memberikan gambaran bahwa usaha perkebunan rakyat di Jawa Barat dijadikan sektor usaha memiliki sistem yang kuat. “Usaha perkebunan dalam penggunaan lahan diarahkan berkelanjutan. Harus punya daya saing tinggi dan kuat, akses pasar semakin kuat, produksi kontinyu, inovatif, memenuhi standar baku internasional, dll,” ujarnya.
Kepala Bidang Sumber Daya Perkebunan, Arniati Rahim, melalui Ketua Tim Kelembagaan dan Permodalan dari Bidang Sumber Daya Manusia, Adi Firmansyah, memberikan gambaran soal seluk peluang dan tantangan usaha perkebunan rakyat di Jawa Barat. Sekretaris Gapperindo Jawa Barat, Agus Sutirman, menyebutkan, secara umum pertemuan dengan Dinas Perkebunan Jawa Barat dapat diperoleh gambaran menarik soal masa depan usaha perkebunan. ***
Penulis : Kodar Solihat - Desk Jabar